TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mulai membuka sektor-sektor baru bagi masuknya investor asing pada 2021-2022. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo berharap langkah ini sekaligus bisa menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi Covid-19.
“Kita siapkan beberapa kawasan industri, seperti di Subang,” ujar Kartika dalam acara Capital Market Summit and Expo yang ditayangkan secara virtual pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Baca Juga:
Pemerintah, tutur Kartika, membidik masuknya investor di bidang-bidang potensial, seperti farmasi, kesehatan, dan mineral. Mengacu pada tren pendapatan badan usaha milik negara atau BUMN selama kuartal II 2020, risiko dampak penurunan kinerja keuangan sektor kesehatan terlihat paling tipis ketimbang industri lainnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama 2019, sektor kesehatan hanya mengalami kontraksi hingga minus 14 persen sepanjang kuartal kedua. Angka tersebut jauh lebih baik dari penurunan pendapatan sektor pariwisata yang menyentuh -75 persen, logistik -40 persen, dan energi -25 persen.
Sedangkan untuk sektor mineral, meski pendapatan di 2020 mengalami kontraksi -36 persen, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan komoditas tersebut pada masa mendatang. Pemerintah juga telah mencanangkan Indonesia menjadi produsen baterai lithium sebagai pemasok energi mobil elektrik, microgrids, dan produk elektronik lainnya.
Baca Juga: